Apakah anda pemula dalam dunia
Photography? Bagi anda yang baru berkenalan dengan dunia ini dan berkeinginan
untuk memotret model mungkin akan terasa sungkan dan terkesan malu.
Anda bisa mulai dengan meminta
orang-orang di sekitar anda untuk menjadi model anda.
Memotret model tidak perlu harus
selalu orang yang pandai bergaya seperti seorang model professional. Menggunakan
gaya yang biasa sudah mencukupi untuk seorang pemula. Karena ini untuk
pembelajaran jangan takut hasil yang kita dapatkan kurang memuaskan. Dengan sedikit
penjelsan bahwa kita adalah seorang pemula maka model yang kita foto akan
mengerti.
Pada postingan kali ini saya mencoba
membahas sedikit tips photography untuk memotret
model. Kalau kita mendengar kata model, mungkin dalam benak
kita akan tertuju pada sosok wanita yang cantik, muda dan memiliki tubuh yang
bagus. Anggapan ini tidak sepenuhnya salah, anggapan ini muncul karena banyak
orang menggunakan jasa wanita-wanita cantik sebagai model pada foto mereka.
Pengertian model sendiri adalah orang yang menjadi objek dalam sebuah foto,
mulai dari bayi, remaja, orang tua sampai kakek nenek bahkan seekor binatang
pun bisa disebut model. Tapi pada postingan ini kta akan mencoba memfokuskan
kepada model yang berwujud manusia.. hehehe.
Dalam memotret
model, pertama kita harus mempunyai sebuah kamera. Setiap jenis
kamera bisa dipakai dalam pemotretan ini. Sedikit menyinggung tentang alat,
untuk pemotretan seorang model idealnya memakai kamera yang lensanya bisa
dilepas tukar. Tapi jangan terpaku pada kamera
DSLR, semua jenis kamera bisa digunakan tergantung orang yang
menggunakannya saja. kalau anda hanya mempunyai jenis kamera saku,
prosumer
atau hanya memanfaatkan fasilitas kamera di handphone anda, itu bukan menjadi
masalah yang penting Anda memahami prinsip-prinsip
umum seni, unsur
visual ada di dalam foto tersebut, dan bagaimana memilih
perspektif yang tepat serta jangan lupa pedoman the rule of third.
Pakailah tehnik Close-up. Sebuah
foto close up adalah foto yang menampilkan bagian tubuh si model mulai kepala
sampai bagian pinggang. Selain itu juga adalah istilah ekstrem close up, yang
mempunyai arti foto yang menampilkan bagian wajah si model. Bahkan bisa hanya
bagian mata saja. Untuk pemotretan ekstrem close up lebih bagus kalau dilakukan
dengan jenis kamera yang lensanya bisa diganti-ganti. Dan pada postingan ini, kita
fokus pada pemotretan close up dengan menggunakan semua jenis kamera. Karena
topik ini lebih mengutamakan bagi anda yang belum paham tentang ilmu fotografi
dan ingin belajar
fotografi
.
KAMERA
Semua jenis kamera bisa dipakai, baik jenis
digital atau konvensional (kamera film) bahkan kamera pada handphone jadi tidak
terpaku harus membeli kamera DSLR.
Apabila kamera anda memiliki fasilitas zoom, gunakan pada posisi zoom atau
tele. Sehingga jarak anda dengan model yang anda potret bisa agak jauh. Namun
ingat biasanya dengan menzoom kan lensa hasilnya tidak setajam lensa pada
keadaan normal. Bila menggunakan kamera
DSLR usahakan tidak memotret dengan lensa pada posisi wide angle
(lensa lebar) khususnya untuk pemotretan close up karena lensa ini, umumnya
lensa wide angle digunakan untuk foto landscap untuk objek yang luas.
Bila tetap memaksa menggunakan lensa ini selain jarak anda dengan model lebih
dekat, pada hasil foto wajah model akan terlihat lebih lebar karena distorsi.
Contoh efek distorsi bisa dilihat kalau anda berkaca di depan kaca yang
berbentuk cembung. Pada intinya tidak ada kamera yang khusus untuk
memotret model.
Bila Anda sudah memilki kamera terlebih lagi membeli kamera DSLR ada baiknya
memahami pengusaan
kamera DSLR tersebut karena kamera DSLR lebih rumit dari kamera jenis lain
bahkan termasuk kamera SLR analog karena ada
perbedaan dengan yang versi Digital terlebih lagi kamera bertipe DSLR
mempunyai beragam jenis lensa.
WAKTU
Cobalah memotret modeldengan
memanfaatkan cahaya matahari atau diluar ruangan oleh karena itu anda harus
paham betul jenis-jenis cahaya dan arah cahaya karena perbedaan waktu ini
berpengaruh pada intensitas cahaya matahari serta arahnya. Waktu yang ideal
untuk pemotretan adalah jam 8 – 10 pagi atau jam 3 – 5 sore karena pada waktu –
waktu tersebut cahaya matahari masih lembut. Sehingga bayangan yang muncul di
bagian bawah kelopak mata, hidung dan leher tidak terlalu keras atau lembut.
Pemotretan diluar jam-jam tersebut sebenarnya bisa saja dilakukan namun
cahayanya keras dan tentunya kondisi udara panas kecuali anda melakukan
pemotretn di dalam ruangan atau ditempat teduh sehingga anda perlu menyiasati cahaya alam pada waktu
pemotretan.
Demikianlah beberapa tips memoto model.. semoga
bermanfaat… maju terus photography Indonesia..
0 komentar:
Post a Comment