Loading...

TEKNIK FOKUS PADA PEMOTRETAN FASHION DI ATAS CATWALK

Dalam pemotretan fashion diatas catwalk, kita bisa menggunakan 2 teknik fokus, teknik fokus bergerak (follow focus) dan teknik fokus jebakan (trapping focus).
:: FOKUS BERGERAK ::
Pemotretan objek yang bergerak menuntut fotografer untuk terus menerus mengubah pengaturan fokus pada kameranya.
Pada saat pemotretan fashion show, fotografer menunggu moment saat sang peragawati berada pada pose yang baik dan disain pakaian yang dikenakannya terekam secara maksimal. Beberapa moment yang bagus dalam pemotretan fashion show adalah ketika peragawati sedang berjalan menuju ujung catwalk. Dalam moment tersebut efek gerak dari disain baju bisa tertangkap kamera. Khususnya untuk disain baju yang berkonsep pada rancangan gaun panjang atau long dress. Untuk sudut pemotretan ini lebih bagus pada sisi kanan dan kiri panggung. Karena dari sudut tersebut arah gerak kaki dan sibakan atau lambaian kain bisa terekam dengan baik. Jadi anda tidak perlu kecewa kalo tidak mendapat tempat di depan panggung catwalk. Untuk moment tersebut paling mudah dilakukan dengan kamera ber-lensa AF (auto focus). Karena lensa AF mampu mengejar dan mengunci focus dengan cepat pada obyek yang bergerak. Selama obyek yang bergerak tersebut mendapat pencahayaan yang cukup terang, sehingga mampu dibaca oleh sensor kamera.

:: FOKUS JEBAKAN ::
Pada hal-hal tertentu, kita harus memfokus dengan perkiraan karena berbagai hal, misalnya obyeknya akan lewat dalam waktu singkat, atau pada waktu yang tak terduga, atau pada keadaan yang tidak memungkinkan kita memotret dengan kondisi normal. Menyetel fokus dengan perkiraan tanpa membidik disebut dengan istilah preset focus.
Salah satu contoh pemotretan yang menggunakan teknik preset focus adalah pada pemotretan fashion di catwalk. Ada beberapa fotografer ketika memotret fashion cenderung mengambil moment pada saat sang peragawati pose di atas catwalk atau sambil memain-mainkan ornamen atau asesoris yang ada pada baju yang dibawakan (misal: selendang, gaun yang panjang dll). Atau juga ketika berjalan menuju ke ujung catwalk (seperti pada kasus topik fokus bergerak). Pada teknik ini, fotografer yang memakai lensa manual terlebih dahulu menyetel fokus dengan memperkiraan fokus pada posisi sang peragawati akan melakukan gerakan-gerakan posenya.
Suatu contoh : fotografer yang memakai lensa fokus manual ingin memotret setiap peragawati yang pose di ujung catwalk. Pada umumnya peragawati hanya pose dalam hitungan detik. Jadi sang fotografer harus bisa menangkap moment yang sangat singkat tersebut. Daripada harus mengubah-ubah setelan fokus, dia mengambil fokus benda yang berada dan sejajar di area sang peragawati yang akan pose. Seperti bagian tepi kanan kiri catwalk, kemudian mempertahankan posisi fokus tersebut. Pengalaman saya, dulu saya memakai lakban / selotip untuk mengunci fokus lensa manual saya. Sehingga ring fokus lensa tidak berubah. Tetapi seperti biasa, apabila dilakukan dengan lensa AF, maka fotografer hanya perlu mengatur lightmeter pada kamera untuk mendapatkan pencahayaan yang normal.
Selain masalah fokus, satu hal yang perlu diperhatikan dalam pemotretan fashion di atas catwalk adalah masalah pengaturan white balance (WB) kamera. Pada umumnya di setiap pagelaran fashion khususnya di Indonesia, type lighting yang dipakai mulai dari lighting panggung sampai lighting spot untuk peragawati yang berpose adalah type tungsten.Type lampu tungsten yang terekam di kamera digital akan membentuk imaji objek dengan nuansa kuning. Tanpa disadari nuansa kuning tersebut akan mengganggu dan mengubah nuansa warna baju yang dikenakan oleh peragawati.
Oleh karena itu langkah yang paling aman adalah mengeset white balance (WB) kamera pada posisi tungsten. Setting WB pada posisi tungsten akan menghasilkan warna yang natural daripada anda memakai setting Auto White Balance (AWB).

0 komentar:

Post a Comment

 
TOP