Loading...

5 alasan mengapa mematikan fungsi auto focus

Fitur “auto focus” saat ini hampir ada di setiap merek kamera digital yang dijual dipasaran. Sebuah fitur yang memberikan kemudaan bagi para photographer. Bahkan orang yang baru memegang kamera pun akan sangat mudah menghasilkan foto tajam dengan adanya fitur “auto focus” ini.
Namun tahukah anda disamping segala kemudahan fitur “auto focus” yang sudah hampir ditanamkan disetiap produk kamera digital ini terselip juga beberapa kelemahan yang mungkin anda akan diajak untuk mencoba mematikan fungsi “auto focus” tersebut.
Dalam artikel ini kita akan coba bahas ada 5 alasan/situasi yang memang tepat untuk menggunakan mematikan fungsi “auto focus” pada kamera anda. Ini bukan hal yang wajib namun ada baiknya anda mengetahui akan hal ini…
Kapan itu terjadi….? Teruslah membaca artikel ini….. J
1.       Saat Mengambil foto satwa liar (wild life Photography).
Sebagian besar hewan liar memiliki pendengaran yang sangat baik dan, tidak peduli seberapa cepat kamera anda dalam menentukan titik focus, itu akan membuat suara. Bahkan bunyi yang pelan pun  berkemungkinan untuk menakuti satwa liar. Matikan fungsi “auto focus” pada kamera anda jika anda dalam situasi ini.
2.       Landscape
Saat membidik foto landscape biasanya kita menginginkan focus secara keseluruhan, dari latar depan (FG) sampai latar belakang (BG). Ini artinya menutup aperture untuk meningkatkan kedalaman lapangan dan focus didaerah sepertiga (pada titik yang disebut 'jarak hyperfocal' di mana segala sesuatu dari cukup dekat hingga tak terbatas tajam). Cobalah anda matikan fitur “auto focus” pada kamera anda dan lihat hasil dari bidikan anda. 
3.       Tindakan cepat
Bila Anda memotret subjek yang bergerak cepat, auto focus yang sering kita gunakan akan membuat hasil dari foto kita terpotong ini disebabkan karena terjadinya perubahan jarak yang menuntut perubahan focus juga.
4.       Memotret objek dibelakang kaca
Memotret dibelakang kaca bukan ide yang baik, hindari jika bisa, namun dalam konsep-konsep tertentu membidik objek yang berada dibelakang kaca akan menghasilkan suatu karya yang tidak bisa dipandang remeh.
Memotret objek yang berada dibelakang kaca kesulitannya jika anda memakai fitur “auto focus” adalah kadang kala kamera kita membaca bayangan yang ada dikaca sedang focus utama kita adalah objek yang berada di belakang kaca tersebut. Untuk menghindari bayangan dikaca yang berpeluang  mengganggu fitur “auto focus” pada kamera anda, bisa menggunakan filter CPL.



5.      Makro
Auto focus dalam photography makro akan memakan waktu. Kedalaman lapangan yang sangat kecil menyebabkan kamera anda bisa salah dan kacau dalam membaca focus. 
 Akhir-akhir ini banyak perusahaan lensa mengeluarkan produk yang diklaim sebagai lensa yang cepat dalam menentukan focus jika mengunakan fitur “auto focus”. Anda bisa menggunakan jenis lensa ini jika mempunyai dana yang mencukupi, namun menggunakan manual focus tidak ada salahnya untu dipelajari.
Perlu anda ketahui pula bahwa apa yang saya tulis dalam artike ini tidak bersifat mutlak dan wajib anda lakukan.
Semoga bermanfaat....
jika anda berkenan tinggalkanlah komentar setelah membaca artikel ini.
Salam jepret.... Maju terus Photography  Indonesia... :)

4 komentar:

  1. Peristiwa gajah membunuh wisatawan baru2 ini, yang kaget ketika di potret, kemungkinan ybs lupa utk me non aktifkan Auto Fokus pada kameranya

    ReplyDelete
  2. waw... seberpengaruh itukah.....?

    ReplyDelete
  3. There are many enterprise applications like, Enterprise Resource Planning/ ERP; Customer Resource Management/CRM etc. are the applications which constitute the whole enterprise application set, which is required to conduct the integrated processes of the enterprise as whole. The idea to select, develop and implement an application in the enterprise needs proper planning and investigation before hand. Fókuszpályázat

    ReplyDelete

 
TOP